PUSING !!!

Aduh, kenapa ya akhir-akhir ini saya meerasa sangat kesepian sekaligus bercampur dengan rasa marah yang untungnya masih bisa saya tahan. Tetapi, perasaan ini membuat saya tidak bisa mengeluarkan lagi ide-ide saya dalam menulis untuk Artikel yang rencananya mau diterbitkan minggu-minggu ini. Hingga akhirnya saya memutuskan untuk mengeluarkan semua perasaan saya melalui tulissan ini dan melalui sebuah blog pribadi saya (walaupun agak malu sih!). Kenapa sih perasaan ini muncul lagi setelah sekian lama saya simpan melalui penulusuran yang sangat mendalam dan melalui perjuangan yang sangat berat. (hehehe... kacian dech gue!). Masalah ini ada hubungannya dengan orang-orang yang sampai sekarang masih saya anggap sebagai teman saya walaupun saya tidak tahu mereka menganggap saya apa.

Kejadian awalnya adalah ketika saya mengenal seorang wanita yang menurut saya hingga sekarang adalah wanita yang baik dan tiada duanya di Dunia ini dan saya pun mulai menyukainya. Hingga akhirnya saya menyatakan perasaan saya kepadanya dan diapun ternyata menyukai saya dan akhirnya saya berpacaran dengannya selama beberapa waktu, lalu masalahpun berdatangan. Masalah yang pertama adalah karena saat itu saya merupakan salah satu Aktivis dakwah sekolah maka, banyak sekali kritikan, hujatan sampai fitnahan yang berdatangan karena aktivitas saya yang terlarang tersebut.

Setelah sekian lama saya dalam pergumulan batin dalam menyelesaikan masalah ini, lalu saya memutuskan hubungan saya dengan seorang wanita yang menurut saya sangat baik tersebut. Tetapi, ternyata datang lagi masalah yang membuat kepala saya makin pusing dan akhirnya saya memutuskan untuk menyendiri dulu untuk sementara agar dapat merenungi kesalahan-kesalahan yang saya lakukan diwaktu-waktu yang lalu. Namun, teman-teman dari “MANTAN” saya yang juga merupakan teman baik saya mencoba untuk mengklarisifikasi kenapa saya memutuskan si “DIA” padahal mantan saya itu kata mereka masih menyukai saya. Dengan jujur saya katakan bahwa saya pun masih menyukainya. Tapi, apa daya karena Islam mengajarkan untuk menjauhi aktivitas pacaran karena itu akan mendekatkan saya kepada aktivitas “ZINA” yang akan membawa kepada kehancuran diri saya sendiri nantinya.

Sebetulnya saya sudah menjelaskan kenapa saya memutuskannya. Namun, saya bingung ketika teman-temannya itu tiada hentinya membahas masalah yang sudah susah payah ingin saya lupakan itu, kenapa sih mereka menggangu saya seperti itu??? Saya pun agak marah dengan sikap mereka yang tiada mengerti dengan keadaan saya yang waktu itu hingga akhirnya saya memutuskan untuk menjauh dari mereka sementara waktu.

Setelah beberapa lama saya menjauh dan saya pun akhirnya memutuskan untuk meminta maaf atas kesalahan yang telah saya perbuat diwaktu yang lalu dan juga dengan sikap saya yang menjauhi mereka beberapa waktu yang lalu, dan mereka pun akan memaafkan saya. Tatapi, saya pikir mereka belum mau memaafkan saya dan akhirnya mereka menunjukan kesan yang sangat tidak baik dan sangat membuat saya tidak nyaman saat didekat mereka.

Mereka seakan akan menyudutkan saya dan terus-terusan menyebutkan bahwa semua itu salah saya dan saya lah yang sikapnya telah berubah. Saya akui itu ada pada diri saya karena pemahaman saya masih sangat kurang waktu itu. Namun, seiring dengan berjalannya waktu saya pun telah banyak melakukan perubahan agar mereka baik lagi dengan saya tapi, hasilnya sampai sekarang saya masih sebagai “TERTUDUH” yang telah banyak berubah. Itu dari sudut pandang mereka. Tapi, apakah mereka tidak pernah mendengar peribahasa “semut diseberang laut akan terlihat, tapi gajah dipelupuk mata takkan terlihat”. Kenapa mereka hanya mendasarkan bahwa kesalahan hanya ada pada saya tanpa melihat apa yang sebernarnya ada pada diri mereka sendiri.

Mereka mengatakan saya yang salah dan saya lah yang telah berubah, tapi, A’a Gym pernah berkata ”mulut manusia itu diibaratkan moncong sebuah teko, yang apabila isinya air bening (air putih-red.) maka yang akan keluar adalah air bening juga dan tidak akan mungkin teko yang isinya air sumur akan mengeluarkan “air sirup””. Dari kata-kata itu sayan ingin menjelaskan bahwa apabila mereka mengatakan bahwa saya yang salah dan saya yang telah berubah itu karena ada yang salah dan ada yang telah berubah dalam diri mereka sendiri. Tapi, mungkin karena gaja dipelupuk mata takkan tampak (terlihat).

Sebenarnya saya masih sangat menyayangi mereka seagai sahabat yang pernah sangat dekat dengan saya. Ketika, saya mengingat masa-masa lalu ketika kami masih bersama masih terasa sedih dihati saya ini. Tapi, saya tak mungkin memaksakan kehendak agar mereka dapat berbaikan lagi dengan saya dan saya juga telah mencoba untuk kembali lagi bersama-sama mereka.

Kini saya hanya bisa berharap mereka mengetahui isi hati saya yang saya tulis ini dan berharap semua ini akan cepat selesai karena paling lama bulan Juli 2009 ini saya akan meninggalkan pulau kalimantan yang tercinta ini untuk menmpuh pendidikan yang telah saya cita-citakan dari dulu, dan mungkin selama beberapa tahun saya akan berpisah dengan mereka, tapi mungkin juga untuk selamanya. Saya pun tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, karena semua ini sudah menjadi sekenario dari sang pencipta Allah SWT. dan pesan saya untuk teman-teman saya itu untuk dapat memaafkan saya dan skali lagi saya mengucapkan MAAF KARENA KESALAHAN SAYA YANG DULU.

Ketahuilah hanya kalian teman terbaik yang pernah saya punya dan akan terus saya kenang hingga akhir hayat, walaupun kalian tidak mau memaafkan kesalahan saya yang pernah saya buat dulu, saya tidak akan pernah menyesal karena telah mengenal kalian karena kalianlah BEST FRIEND untukku.

Semoga teman-teman saya yang saya maksud membaca apa yang telah saya tulis ini. Karena saya sudah cape untuk berdebat dengan teman saya sendiri dan akhirnya saya memilih untuk mengalah. Terima kasih untuk semua kebahagiaan yang telah kalian berikan kepada saya. Arigatoo Gozaimasu.